PENYUSUNAN ANGGARAN / INVESTASI & CASHFLOW PERUSAHAAN



Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu untuk melaksanakan suatu program. Tidak ada satu perusahaan pun yang memiliki anggaran yang tidak terbatas, sehingga proses penyusunan anggaran menjadi hal penting dalam sebuah proses perencanan.

Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi.


1. Identifikasi dan Evaluasi Variabel Eksternal (trendwatching)

Trendwatcing merupakan pengamatan terhadap trend perubahan lingkungan makro dan lingkungan industri untuk mengidentifikasi peluang yang dapat diraih dan ancaman yang harus dihadapi perusahaan dalam setiap lingkungan tersebut. Ada 2 (dua) jenis lingkungan yang berpengaruh besar pada perusahaan, yaitu:

a. Lingkungan makro

Lingkungan makro terdiri dari empat kekuatan pokok antara lain politik dan hukum, ekonomi, teknologi, dan sosial.

b. Lingkungan industry

Selain analisis lingkungan makro, perusahaan perlu melakukan analisis trend perubahan yang terjadi dalam industri. Variabel ini tidak dapat dikendalikan perusahaan namun dapat dipengaruhi oleh perusahaan. Terdapat 5 (lima) kekuatan yang mempengaruhi industri, antara lain:

1)      Ancaman organisasi baru yang memasuki industri;

2)      Kekuatan pemasok;

3)      Pembeli;

4)       Dampak produk subsitusi;

5)       Persaingan dalam industri.

Identifikasi variabel eksternal ini mencakup suatu pertimbangan umtuk memilih variabel yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan., sehingga manajemen dapat mengambil manfaat dari akibat yang menguntungkan dan meminimalkan akibat yang merugikan bagi perusahaan.

Tahap penting dalam analisis ini adalah evaluasi dari kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini (analisis SWOT). Analisis SWOT dilakukan dalam dua tahap, yaitu:

a. Analisis ekstern

Bertujuan untuk mempertimbangkan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.

b. Analisis intern

Bertujuan untuk mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan intern perusahaan.

Pendakatan anggaran yang komprehensif didasarkan pada ekpektasi dimana aspek operasi yang penting akan dianalisis secara kritis dan dievaluasi setiap periode dengan cara yang benar sehingga bantuan dari pihak yang independen sangat penting bagi penilaian ini.


2. Pengembangan Tujuan Umum Perusahaan

Suatu perusahaan harus merumuskan tujuan umum yang ingin dicapai oleh perusahaan sebelum merumuskan strategi. Tujuan umum ini berisi tentang:

Misi berfungsi sebagai pemfokus dan pemberi makna terhadap kehidupan kerja seluruh anggita organisasi. Misi harus menetapkan bisnis perusahaan terpisah dari bisnis pesaing.


a. Visi

Visi harus menjelaskan kondisi masa depan dari organisasi yang hendak diwujudkan.

b. Keyakinan dasar

Merupakan keyakinan tentang kebenaran misi, visi dan langkah yang ditempuh untuk mewujudkan visi.  Keyakinan dasar ini merupakan pemicu semangat seluruh anggota organisasi untuk mencapai tujuan.

c. Nilai dasar

Merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh seluruh anggota organisasi dan mampu memandu mereka untuk memilih berbagai alternatif yang diperlukan untuk menuju masa depan. Nilai dasar ini berfungsi sebagai pembatas pengambilan keputusan oleh para anggota dalam rangka mewujudkan visi demi tercapainya tujuan perusahaan.


Visi menjadi dasar perumusan tujuan perusahaan, karena tujuan merupakan penjabaran dari visi perusahaan. Tujuan umum perusahaan menggambarkan fondasi dasar tempat mengembangkan dan memperkuat kebanggaan pada perusahaan bagi manajer, karyawan lain, pemilik, pelanggan, dan perusahaan lain yang berhubungan secara komersial.


3. Pengembangan Sasaran Khusus Bagi Perusahaan

Tujuan dari tahap sasaran dalam proses anggaran ini adalah untuk mengarahkan pernyataan tujuan umum ke fokus yang lebih tajam dan untuk mentransformasikan informasi umum kepada informasi perencanaan yang lebih spesifik. Manajemen eksekutif harus melaksanakan kepemimpinan pada tahap perencanaan ini sehingga ada kerangka kerja yang nyata, jelas dan realistis dalam operasi yang akan dilaksanakan untuk pencapaian sasaran yang bersifat khusus. Hal ini akan memberikan suatu dasar bagi pengukuran kinerja.


4. Pengembangan dan Evaluasi Strategi Perusahaan

Strategi perusahaan adalah sasaran dasar, cara dan taktik yang akan digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang direncanakan. Tujuan dari pengembangan dan penyebaran strategi adalah menemukan alaternatif terbaik untuk mencapai tujuan umum yang direncanakan dan sasaran spesifik. Strategi memberikan garis besar rencana tindakan bagi perusahaan. Manajemen eksekutif harus kreatif dan langsung terlibat dalam pengembangan dan penyesuaian strategi baru yang sedang dilaksanakan sesuai dengan variabel relavan yang harus dikuasai manajemen.

Selain formulasi strategi, penilaian kembali strategi secara periodik juga penting untuk menganalisis secara teliti semua variabel yang relevan dan akibat yang mungkin terjadi atas perusahaan dimasa yang akan datang. Setiap alternatif strategi harus dievaluasi secara mendalam dengan cara mengidentifikasi manfaat dan kelemahan utama setiap strategi tersebut, termasuk asumsi yang mendasari. Berikut kriteria untuk mengevaluasi strategi:

  • Konsistensi intern, yaitu rencana tindakan yang mendukung satu dengan yang lain;
  • Realistik, yaitu rencana tindakan yang dipilih dapat dicapai meskipun berisi tantangan;
  • Berfokus ke pencarian peluang dan penyelesaian masalah, yaitu rencana yang dipilih akan   dapat mewujudkan peluang dan menyelesaikan masalah utama dan mengarah ke isu strategi utama;
  • Berkemampuan menyelasaikan sub problem, yaitu bahwa smua gejala juga diselesaikan;
  • Bermanfaat bagi customer, yang berarti rencana harus meng-improve value yang dihasilkan bagi customer.

5.  Instruksi Perencanaan Manajemen Eksekutif   

Instruksi perencanaan eksekutif yang dikeluarkan manajemen tingkat atas, mengkomunikasikan materi perencanaan yang diperlukan semua tingkatan manajemen untuk berpartisipasi dalam pengembangan perencanaan laba strategis dan taktis untuk tahun anggaran mendatang. Tahap ini merupakan tahap komunikasi dari rencana substantif kepada manajemen tingkat menengah dan tingkat bawah. Tahap ini juga menjelaskan tujuan umum, sasaran spesifik, strategi perusahaan dan segala macam instruksi manajemen eksekutif yang dibutuhkan untuk mengembangkan rencana laba yang strategis dan taktis.

 Perusahaan memerlukan suatu alat yang dikenal dengan cascading, yaitu alat untuk mengkomunikasikan sasaran dan strategi ke jenjang organisasi yang lebih rendah. Cascading pada dasarnya adalah proses pengubahan misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar dan strategi anggota organisasi melalui perilaku operasional. Cascading menjadi suatu proses sistematik penginternalisasian misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar dan strategi organisasi ke dalam diri setiap personel perusahaan sehingga menjadi share mission, share vision, share beliefs, share value dan share strategies.


6. Persiapan dan Evaluasi Perencanaan Proyek

Konsep anggaran yang komprehensif mencakup suatu pendekatan yang sistematis dan terintegrasi untuk membuat perencanan proyek, perencanaan taktis dan perencanan strategik. Setiap manajemen perlu mengembangkan tabel/grafik berdimensi waktu untuk keperluan pengambilan keputusan dan perencanaan pada sub unitnya. Dalam tabel/grafik berdimensi waktu, biasanya terdapat dua rencana, yaitu:

a. Rencana proyek

Rencana ini meliputi horizon waktu yang berbeda-beda kerana setiap proyek mempunyai dimensi waktu yang unik, misalny: rencana untuk memperbaiki produk yang ada, fasilitas fisik yang baru.

b. Rencana periodic

Merupakan kebutuhan manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi dan mengendalikan operasi dalam jangka waktu yang relatif singkat dan konsisten secara interim.


7.  Pengembangan dan Persetujuan Rencana Laba Strategis dan Taktis

Setelah manajer dari berbagai pusat tanggung jawab menerima instruksi perencanaan manajemen eksekutif dan rencana proyek, maka manajer dari berbagai pusat tanggung jawab dapat memulai aktivitas intensifnya untuk mengembangkan rencana laba secara strategis maupun taktis yang disusun secara bersamaan.

Rencana laba strategik jangka panjang merupakan perencanaan perusahaan untuk jangka waktu yang relatif lama, yakni lebih dari satu tahun atau bahkan lebih dari lima tahun. Rencana laba strategik jangka panjang dibuat sesuai dengan tujuan umum perusahaan, sasaran strategik, dan strategi jangka panjang yang telah ditentukan sebelumnya. Bagian formal dari rencana ini meliputi: laporan laba/rugi, neraca, proyeksi arus kas, rencana belanja modal, tuntutan karyawan, rencana penelitian dan rencana penetrasi pasar jangka panjang. Rencana jangka panjang meliputi semua bidang aktivitas utama yang diantisipasi:

a. Penjualan, harga pokok dan laba;

b. Proyek besar dan penambahan investasi modal;

c. Arus kas dan pembiayaan;

d. Kebutuhan dan persyaratan personel;

e. Pengembalian investasi;

f.  Penelitian dan pengembangan;

g. Informasi tentang persaingan dipasar dan analisis pangsa pasar.

Rencana laba taktis merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan perusahaan. Manajer, pemilik perusahaan dan pihak lain yang berkepentingan biasanya memerlukan jadwal, hasil dari rencana laba secara periodik, laporan kinerja dan evaluasi mengenai progress perusahaan. Laporan rencana dan progress biasanya dibuat bulanan, tiga bulanan atau tahunan.

Bila kedua rencana laba tersebut selesai dibuat, proses persetujuan dimulai. Proses ini meliputi persetujuan, ketidaksetujuan atau saran perbaikan. Setelah proses persetujuan partisipasif selesai untuk setiap pusat tanggung jawab dan smua perbedaan yang relevan diselesaikan, berbagai rencana dan program dari pusat tanggung jawab utama digabungkan ke dalam semua rencana laba strategis dan taktis bagi perusahaan dalam satu kesatuan.


8. Pelaksanaan Rencana Laba

Pelaksanaan rencana manajemen yang telah dikembangkan dan disetujui dalam proses perencanaan melibatkan fungsi manajemen yaitu pengarahan bawahan dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Manajemen yang efektif di semua tingkat mengharuskan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan perusahaan dikomunikasikan dan dimengerti oleh bawahannya. Perencanaan laba yang luas dan program pengendalian dapat membantu melaksanakan fungsi ini. Rencana, strategi, dan kebijakan yang dibuat melalui partisipasi yang besar menetapkan dasar bagi komunikasi yang efektif.


9. Penggunaan Laporan Kinerja Periodik

Setelah rencana laba diimplementasikan selama periode tertentu, maka diperlukan laporan kinerja periodik yang dibuat berdasarkan laporan bulanan. Laporan kinerja ini mencakup:

a. Laporan kinerja aktual periodik ;

b. kinerja aktual dengan kinerja yang direncanakan;

c. Memperlihatkan setiap perbedaan sebagai varians kinerja yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.

Perbedaan yang jelas harus dibuat antara laporan keuangan ekternal dan internal. Laporan internal dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Laporan statistik yang memberikan statistik kuantitatif internal dasar mengenai operasi perusahaan;

b. Laporan manajerial yang khusus mengenai masalah yang tidak berulang dan masalah khusus;

c. Laporan kinerja periodik.

Laporan kinerja jangka pendek penting untuk pengendalian yang efektif.


10. Penggunaan Anggaran Biaya Fleksibel

Konsep anggaran fleksibel (anggaran variabel) hanya digunakan pada biaya yang terpisah dari rencana laba, sehingga anggaran variabel hanya bersifat tambahan. Anggaran fleksibel memberikan informasi yang realistik mengenai biaya yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah anggaran untuk berbagai macam volume output atau tingkat aktivitas dari setiap pusat tanggung jawab.

Anggaran fleksibel menyediakan rumus untuk setiap biaya dalam pusat tanggung jawab. Rumus tersebut menunjukkan hubungan dari biaya terhadap output (volume kerja). Rumus anggaran fleksibel dapat diterapkan dalam laporan pengendalian kinerja dan untuk mengembangkan jumlah biaya dalam rencana laba taktis. Jika rumus ini dikembangkan bersamaan rencana laba strategis dan taktis, maka dapat digunakan untuk menghitung jumlah biaya yang dianggarkan dalam rencana laba taktis. Perhitungan dilakukan dengan mengalikan output atau aktivitas yang direncanakan dari setiap pusat tanggung jawab dengan tarif biaya variabel yang berhubungan untuk setiap pusat tanggung jawab dan kemudian ditambah dengan  biaya tetap untuk pusat tersebut (Y = a + bX).


11. Penerapan Tindak Lanjut

Dalam hal ini perlu pemisahan yang jelas antara sebab dan akibat. Variasi kinerja adalah sebuah akibat (hasil), manajemen harus dapat menentukan sebab yang mendasarinya. Identifikasi sebab adalah tanggung jawab manajemen lini. Analisis untuk menentukan sebab akibat ini harus diprioritaskan untuk menentukan variasi kinerja yang menguntungkan dan tidak menguntungkan. Pada kasus yang tidak menguntungkan maka setelah berhasil mengidentifikasi sebab yang mendasari, maka suatu alternatif tindakan perbaikan perlu dipilih dan kemudian diterapkan.

Dalam kasus varians yang menguntungkan, sebab yang mendasari juga harus diidentifikasi. Penyebab yang mendasari dapat menjadi informasi yang bernilai bagi peningkatan efisiensi dan bagi pengembangan dukungan yang positif pada operasi dan bagi karyawan yang kurang berhasil.



PENGERTIAN LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.

Kegiatan operasional untuk perusahaan dagang terdiri dari membeli barang dagangan, menjual barang dagangan tersebut serta kegiatan lain yang terkait dengan pembelian dan penjualan barang. Untuk perusahaan jasa, kegiatan operasional antara lain adalah menjual jasa kepada pelanggannya. Misalkan menjual jasa aeronautika dan non aaeronautika. Kegiatan ini akan mengakibatkan terjadinya uang masuk untuk pendapatan dan aliran uang keluar untuk biaya. Baik pendapatan dan biaya yang terjadi telah dilaporkan dalam laporan laba rugi, namun besarnya pendapatan tersebut belum tentu sama dengan uang yang diterima karena perusahaan umumnya menggunakan dasar akrual untuk mengakui pendapatan. Demikian halnya dengan biaya, biaya yang dilaporkan laba rugi belum tentu sama dengan arus keluar untuk biaya tersebut.

Kegiatan investasi merupakan kegiatan membeli atau menjual kembali investasi pada surat berharga jangka panjang dan aktiva tetap. Jika perusahaan membeli investasi/aktiva tetap akan mengakibatkan arus keluar dan jika menjual investas/aktiva tetap akan mengakibatkan adanya arus kas masuk ke perusahaan.

Kegiatan keuangan atau ada yang menyebutnya kegiatan pendanaan, adalah kegiatan menarik uang dari kreditor jangka panjang dan dari pemilik serta pengembalian uang kepada mereka.


Cash Flow dan Aktivitas Perusahaan

Pada dasarnya arus kas dalam perusahaan dapat ditelusuri dari aktivitas-aktivitas dalam perusahaan, sebab seluruh aktivitas perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan kas. Dalam melaksanakan aktivitas perusahaan pengeluaran kas untuk beban dan lainnya tidak dapat dihindarkan.

Aktivitas-aktivitas yang berlangsung dalam perusahaan berdasarkan dampaknya terhadap kas secara garis besar dapat diklasifikasikan pada aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

Perusahaan memproduksi dan menjual barang dagangan, atau memberikan jasa secara rutin dengan maksud menghasilkan kas masuk bagi perusahaan. Aktivitas disebut Aktivitas operasi atau aktivitas rutin. Aktivitas operasi dimaksudkan untuk menghasilkan (generate) kas secara rutin bagi perusahaan. Aktivitas operasi memerlukan pengeluaran rutin. Perusahaan akan melakukan efisiensi agar pengeluaran-pengeluaran dapat dilakukan sekecil mungkin. Jika hasil penjualan lebih besar daripada pengeluaran-pengeluaran maka akan terjadi surplus atau peningkatan kas dari aktivitas operasi. Aktivitas operasi secara rutin diharapkan meningkatkan kas guna kesinambungan operasional perusahaan.

Peningkatan kas dari aktivitas operasi rutin diharapkan juga digunakan untuk ekspansi perusahaan. Perusahaan harus melaksanakan berbagai rencana strategis jangka panjang guna mempertahankan aktivitas operasi dan pengembangan ke depan. Perkiraan adanya peningkatan pasar yang signifikan mengakibatkan perusahaan perlu membangun pabrik baru, membeli mesin-mesin dengan kapasitas terbaik, atau mengembangkan teknologi baru yang bersifat strategis guna mendukung kegiatan operasional di masa mendatang. Ada kalanya perusahaan melakukan perencanaan lainnya guna mendatangkan sumber penerimaan kas baru di masa mendatang. Aktivitas-aktivitas yang bersifat strategis ini disebut aktivitas investasi. Bila aktivitas operasi merupakan aktivitas yang bersifat rutin, sedangkan aktivitas investasi bukan merupakan aktivitas rutin. Perusahaan melakukan pengembangan usaha pada saat yang tepat dan pada bidang yang tepat. Pengembangan usaha juga dilakukan dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kesempatan yang ada. Pengeluaran kas untuk kegiatan investasi dapat sangat besar sehingga menimbulkan penururan kas pada tahun berjalan. Penurunan kas yang dialami oleh perusahaan tidak berarti buruk sepanjang dimanfaatkan dengan baik. Menilai aktivitas investasi ini lebih tepat dengan menganalisa kelayakan investasi yang dilakukan.

Tentu saja aktivitas investasi memiliki risiko, oleh sebab itu diperlukan perencanaan yang matang, termasuk perencanaan dana. Aktivitas investasi dapat didanai oleh kas hasil aktivitas operasi, dari kas yang telah dicadangkan untuk proyek-proyek yang telah disepakati, atau dengan utang dan penerbitan saham. Pendanaan aktivitas investasi memerlukan perencanaan yang baik agar tidak menganggu aktivitas perusahaan lainnya karena kas tergerus untuk aktivitas investasi. Jika investasi dilakukan dengan utang, konsekuensinya adalah perusahaan harus menanggung bunga pinjaman. Pendanaan suatu perusahaan besar dapat berbentuk pembayaran deviden pemegang saham. Kegiatan pendanaan ini berdampak signifikan terhadap arus kas perusahaan. Peningkatan arus kas masuk dapat terjadi melalui pinjaman, sebaliknya penurunan arus kas dapat diakibatkan oleh pembayaran utang pinjaman yang jatuh tempo dalam jumlah yang besar.

Regulasi akuntansi yang berlaku di Indonesia yang disebut Standar Akuntansi Keuangan mensyaratkan perusahaaan untuk menyajikan laporan arus kas dengan mengungkapkan aliran kas masuk dan aliran kas keluar berdasarkan aktivitas-aktivitas perusahaan. Laporan arus kas menuntun pengguna laporan menelusuri arus kas berdasarkan aktivitas-aktivitas perusahaan guna mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi kas perusahaan.


Memahami Laporan Arus Kas(Cash Flow)

Peningkatan atau penurunan arus kas tidak dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam menilai keberhasilan perusahaan. Peningkatan kas tanpa pengelolaan yang baik dapat mendatangkan kerugian. Sebaliknya penurunan kas tidak dapat diartikan bahwa perusahaan memiliki kinerja buruk, sepanjang didasarkan perencanaan yang mendatangkan keuntungan perusahaan di masa mendatang.

Masyarakat awam barangkali beranggapan bahwa peningkatan kas adalah laba dan sebaliknya penurunan kas adalah kerugian. Anggapan tersebut dapat diluruskan dengan memahami laporan arus kas lebih cermat. Peningkatan dan penurunan arus kas harus dianalisis lebih lanjut guna mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai perusahaan. Peningkatan atau penuruan arus kas dapat ditelusuri dari aktivitas dalam perusahaan sebagaimana telah dijelaskan. Peningkatan kas yang berasal dari pinjaman misalnya, bukanlah berarti peningkatan kinerja perusahaan. Sebaliknya peningkatan arus kas dari pinjaman yang berlebihan dapat menimbulkan risiko bagi perusahaan. Perusahaan harus bersikap lebih hati-hati dalam memanfaatkan peningkatan kas ini. Sebaliknya penurunan kas pun perlu dianalisis secara lebih cermat. Penurunan kas akibat investasi misalnya, sepanjang dilakukan dengan tepat mengindikasikan perkembangan perusahaan. Perusahaan perlu mengkaji kelayakan investasi agar dapat memberikan keuntungan di masa mendatang. Wirausaha wajib memahami laporan arus kas guna mampu mempertahankan kelangsungan bisnisnya.

Sumber:
Anggaran 
Manfaat Anggaran
Perusahaan
Laporan Arus Kas
Memahami Laporan Arus Kas



Total pengunjung

free counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Ade Andriyana

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger