Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan



1
PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN



A.          PENDUDUK

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu masalah Negara dan salah satu faktor penting dalam masalah sosial ekonomi. Apabila pertambahan penduduk tidak diimbangin dengan pertambahan fasilitas akan menimbulkan masalah-masalah. Misalnya apabila pertumbuhan penduduk terus berkembang dan tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang tidak berkembang maka pengangguran akan terus meningkat, jika pengangguran terus meningkat maka kemiskinan akan melambung tinggi akan menimbulkan kejahatan dan kriminalitas
Adapun perkembangan jumlah penduduk dunia pada tahun 2025 akan diperkirakan adalah sebagai berikut:
jika dilihat dari table diatas pertumbuhan penduduk dunia makin cepat dan akan diperkiran pada tahun 2025 jumlah penduuk dunia akan mencapai 8 milyar jiwa.
Pertambahan dan pengurang jumlah penduduk disuatu daerah atau Negara dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :
1.       Kematian (mortalitas)
2.       Kelahiran (fertilitas)
3.       Migrasi / perpindahan penduduk (mobilitas)
Dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rata      adalah kejadian dari peristiwa yang menyatukan perbandingan. 

1.       Kematian (mortalitas)
Ada banyak tingkat kematian tetapi disini hanya akan menjelaskan 2 tingkat kematian, tingkat kematian yaitu :
a.       Tingkat kematian kasar (Crude Death Rate/CDR)
Tingkat kematian kasar adalah angka yang menunjukan berapa besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untunk setiap 1000 penduduk. Angka ini disebut kasar sebab belum meperhitungkan usia penduduk. Penduduk tua mempunya resiko kematian yang lebih tinggi dibandingan dengan penduduk yang masih muda
Kegunaan kematian kasar adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkan pengaruh pengaruh umur penduduk. Tetapi jika tidak ada indikator kematian yang lain angka ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang bersangkutan. Apabila dikurangkan dari Angka kelahiran Kasar akan menjadi dasar perhitungan pertumbuhan penduduk alamiah

b.      Tingkat kematian khusus (age specific death rate)
Karena kematian disebabkan beberapa faktor seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan dll. Contoh seorang laki-laki berumur 90 tahun lebih mempunyai kemungkinan mati lebih besar dibandingan dengan laki-laki berumur 20 tahun. Orang yang mempunyai penyakit parah mempunyai kemungkinan mati lebih besar dibandingkan dengan orang yg sehat

Karena perbedaan resiko kematian tersebut, maka di gunakan tingkat kematian menurut umur (specific death rate). Dengan tingkat kematian ini menunjukan hasil yg lebih teliti. Karena angka ini menyatakan banyak kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang sama.

2.       Kelahiran (fertilitas)
Fertilitas sebagai istiah semografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita, dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup, fekunditas, sebaliknya merupakan potensi fisik untuk melahirkan anak. jadi merupakan lawan arti kata sterilitas.
A.      Pengukuran fertilitas tahunan
Pengukuran fertilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah :
a.       Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate )
Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
b.      Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate )
Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) ) pada tahun tertentu.
c.       Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate )
Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
d.      Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rates Rates)
Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.

B.      Pengukuran Fertilitas Kumulatif
Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah :
v  Tingkat Fertilitas Total (TFR) adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan : 
§  tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
§  tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode waktu tertentu.
v  Gross Reproduction Rates (GRR) adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
v  Net Reproduction Rates (NRR) adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.

Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :
1.       Faktor Demografi, antara lain :
o    Struktur umur
o    Struktur perkawinan
o    Umur kawin pertama
o    Paritas
o    Disrupsi perkawinan
o    Proporsi yang kawin
2.       Faktor Non Demografi, antara lain :
o    Keadaan ekonomi penduduk
o    Tingkat pendidikan
o    Perbaikan status perempuan
o    Urbanisasi dan industrialisasi


                General Fertility Rate (GFR)
GFR adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran per 1000 wanita usai produktif. wanita yang berumur produktif antara 15-44 tahun atau antara 15-49 tahun.
Jadi untuk menghitung angka kelahiran ini diperlukan jumlah penduduk wanita usia produktif/subur. 
           
GFR untuk beberapa Negara adalah sebagai berikut :
                                Thailand               234,8
                                Brunei                   234,4
                                Swedia                                 61,1
                                Jepang                  62,2


                                Age specific Fertility Rate (ASFR) tingkat kelahiran khusus
ASFR menunjukan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok umur 15-49 tahun. Ukuran ini lebih baik dari pad adi atas, karena pengaruh dari pada variasi kelompok umur dapat dihilangkan. Oleh karena itu ada perbedaan yang jelas mengenai fertilitas wanita dalam setiap kelompok interval 5 tahun
Jadi kalau dituliskan dalam bentuk rumus adalah sebagai berikut :
Dalam kebanyakan analisa, kelompok umur yang berinterval lima tahun digunakan sebagai waktu untuk menghitung angka khusus menurut umur. Biasanya kelompok umur terendah adalah 15-19 tahun, sedangkan yang tertinggi dalam kelompok umur 20-an, lalu menurun ketingkat sedang bagi wanita umur 30-an. Angka pada kelompok setelah/diatas 39 tahun biasanya relative kecil.
3.       Migrasi / Perpindahan Penduduk (Mobilitas)
Migrasi dengan perpindahan penduduk (mobilitas) sedikit berbeda, migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang baru dalam jangka waktu 6 bulan hingga 1 tahun. Sedangkan perpindahan penduduk (mobilitas) adalah perpindahan teritorial secara permanen dan sementara.


Berikut adalah beberapa jenis migrasi yaitu :
1.       Migrasi masuk (in migration)
2.       Migrasi keluar (out migration)
3.       Migrasi neto (net migration)
4.       Migrasi bruto (gross migration)
5.       Migrasi total (total migration)
6.       Migrasi internasional (international migration)
7.       Migrasi semasa hidup (life time migration)
8.       Migrasi parsial (partial migration)
9.       Arus mugrasi (partial migration)
10.   Urbanisasi (urbanization)
11.   Transmigrasi (transmigration)

Migrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan di daerah tersebut. Karena lingkungan alam yang kurang mendukung mengakibatkan sumber daya yang terbatas untuk penduduk di daerah tersebut.
Berikut ini adalah alasan penduduk bermigrasi :
1.       Makin berkurangnya sumber daya alam
2.       Menyempitnya lahan bekerjaan ditempat asal
3.       Adanya tekanan-tekanan dan diskriminasi politik, agama atau suku
4.       Tidak cocok lagi dengan budaya atau adat daerah tersebut
5.       Alasan pekerjaan atau perkawinan yang menyebabkan tidak berkembangnya karir pribadi
6.       Bencana alam
Sebelum seorang migran akan melakukan migrasi ke tempat lain atau daerah lain sebaiknya mengetahui faktor-faktor berikut :
1.       Persediaan sumber alam
2.       Lingkungan sosial budaya
3.       Potensi ekonomi
4.       Alat masa depan
Dengan mengetahui faktor-faktor di atas setidaknya bisa menghindari dampak-dampak negatif atau tidak sia-sia seseorang melakukan migrasi


1. Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :
  
-
Dampak Positif Imigrasi

1.
2.
3.
4.
 Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli
 Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan
 Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi
 Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa
-
Dampak Positif Emigrasi

1.
2.

3.
 Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing
 Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar   ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya
 Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain



2. Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain :

-
Dampak Positif Transmigrasi 

1.
2.
3.
4.
5.
 Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran
 Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
 Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya
 Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan coklat dan lain-lain
 Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk

-
Dampak Positif Urbanisasi 

1.
2.
3.
4.
5.
 Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
 Mengurangi jumlah pengangguran di desa
 Meningkatkan taraf hidup penduduk desa
 Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas
 Perekonomian di kota semakin berkembang


3. Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain :

-
Dampak Negatif Imigrasi 

1.
2.
 Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
 Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti   pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.

-
Dampak Negatif Emigrasi 

1.
2.
 Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan
 Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya. 


4. Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain :

-
Dampak Negatif Transmigrasi 

1.
2.
 Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran
 Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya

-

Dampak Negatif Urbanisasi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
 Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa
 Produktivitas pertanian di desa menurun
 Meningkatnya tindak kriminalitas di kota
 Meningkatnya pengangguran di kota
 Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan
 Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.

5. Usaha-usaha untuk Menanggulangi Permasalahan Migrasi

Beberapa usaha pemerintah untuk menanggulangi permasalahan migrasi, adalah sebagai berikut :

1.
2.
3.
4.
5.
Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah
Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan Koperasi Unit Desa
Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan kesehatan
Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi lancar
Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan

Piramida Penduduk
                Piramida penduduk adalah salah satu cara untuk mengetahui cepat atau lambat pertumbuhan penduduk di suatu daerah. Dengan mengunakan piramida penduduk kita dapat mengetahui perbanding jumlah penduduk anak-anak, dewasa, dan orang tua di daerah bersangkutan.
Dengan melihat proporsi penduduk laki-laki dan perempuan dalam tiap kelompok umur pada piramida tersebut, dapat diperoleh gambaran mengenai sejarah perkembangan penduduk masa lalu dan mengenai perkembangan penduduk masa yang akan datang. Struktur umur penduduk saat ini merupakan hasil kelahiran, kematian dan migrasi masa lalu. Sebaliknya, struktur umur penduduk saat ini akan menentukan perkembangan penduduk di masa yang akan datang. 
Indonesia telah mengalami perubahan bentuk piramida yang disebabkan oleh penurunan kelahiran dan penurunan kematian bayi beberapa dekade yang lalu. Dalam hal ini dapat diidentifikasi 3 macam bentuk piramida penduduk secara umum, yaitu:
1.    Piramida penduduk yang mempunyai dasar lebar menunjukkan terjadinya kelahiran yang tinggi diwaktu-waktu yang lalu.
2.    Piramida penduduk yang berbentuk kerucut menunjukkan kelahiran besar di waktu yang lalu tetapi kematian bayi yang tinggi menyebabkan proporsi penduduk yang dapat hidup terus keusia dewasa dan menjadi tua lebih sedkit.
3.    Piramida penduduk dengan badan gemuk dan dasar yang sama atau lebih kecil dan dengan ujung atas yang membesar menunjukkan bahwa beberapa waktu yang lalu telah terjadi jumlah kelahiran yang cukup besar, tetapi tingkat kematian bayi menurun sehingga jumlah bayi yang lahir dan tetap hidup mencapai usia dewasa lebih banyak dari jumlah sebelumnya.


C.           MASYARAKAT

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Ciri-ciri masyaraka pada umumnya sebagai berikut :
a.       Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
b.      Bergaul dalam waktu cukup lama. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbul system komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia .
c.       Sadar bahwa mereka merupakan kesatuan.
d.      Merupakan suatu system hidup bersama. System kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya.


Fungsi masyarakat
Adapun fungsi masyarakat bagi kehidupan manusia menurut Suhadi adalah : Untuk melindungi anggota masyarakat atau untukmenghindari segala penderitaan, perpecahan, perselisihandan segala bentuk kejahatan yang timbulakan oleh individu maupun kelompok yang ada dalam masyarakat atau dariluar masyarakat itu sendiria.
Jenis-jenis masyarakat menurut koentaraningrat tahun 1984 sebagai berikut :
Ø  Masyarakat adat (adat society)
Ø  Masyarakat desa (village society)
Ø  Masyarakat dinamis (dynamic society)
Ø  Masyarakat kota (urban society)
Ø  Masyarakat kontemporer (contermporary society)
Ø  Masyarakat modern (modern society)
Ø  Masyarakat organik (organic society)
Ø  Masyarakat pedesaan (rural society)
Ø  Masyarakat primitif (primitive society)
Ø  Masyarakat progresif (prigresive society)
Ø  Masyarakat tanpa kelas (classless society)
Ø  Masyarakat tradisional (traditional society)
Ø  Masyarakat terbuka (open society)
Ø  Masyarakat tertutup (closed society)

a.      Masyarakat adat
Masyarakat adat adalah komunitas-kominitas yang hidup berdasarkan asal-usul leluhur secara turun temurun diatas suatu wilayah adat, yang memiliki kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, kehiduapan sosial budaya, yang diatur oleh hukum adat dan lembaga adat yang mengelola keberlangsungan kehidupan masyarakatnya.

b.      Masyarakat desa
Masyarakat desa merupakan satuan terkecil dari pemerintahan Negara sejak jaman kerajaan hingga penjajahan dan kemerdekaan. Desa sendiri berasal dari bahasa india yakni swadesi yang berarti tempat tinggal asal tanah leluhur yang menunjukan pada suatu kesatuan hidup, dengan satu kesatuan norma serta memiliki batas yang jelas.


c.       Masyarakat dinamis
Masyarakat dinamis merupakan sekumpulan individu yang sangat cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan kebudayaan.
                         
13
d.      Masyarakat kota
Masyarakat kota merupakan sekelompok individu yang hidup disuatu wilayah yang dimana perubahan-perubahan social Nampak nyata karena mereka cenderung menerima atau terbuka terhadap pengaruh luar.


e.       Masyarakat kontemporer
Masyarakat kontemporer merupakan sekumpulan individu yang selalu mengikuti zaman dimana mereka telah bersinggungan dengan teknologi yang serba canggih.


f.        Masyarakat modern
Masyarakat modern merupakan masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban dunia masa kini.

g.      Masyarakat organik
Masyarakat organic merupakan sekumpulan individu yang memiliki budaya,ras,dan adat yang beragam.

h.      Masyarakat pedesaan
Masyarakat pedesaan merupakan sekumpulan individu yang hidupnya berkelompok  dengan dasar kekeluargaan dan sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai petani.


i.         Masyarakat primitive
Masyarakat primitif merupakan sekumpulan individu yang  belum mengenal dunia luar atau jauh dari peradaban.

j.        Masyarakat progresif
Masyarakat Progresif  adalah sekumpulan individu yang mempunyai daya perubahan tinggi dan memandang ke arah yang lebih baik baik itu budaya,ras ataupun adat-istiadat.


k.       Masyarakat tanpa kelas
Masyarakat tanpa kelas merupakan masyarakat komunis yang dimana menanamkan suatu paham yang mengutamakan persamaan yang merata tanpa ada perbedaan dalam segala hal.


l.         Masyarakat tradisioanal
Masyarakat tradisional merupakan sekumpulan individu yang sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun-temurun.


m.    Masyarakat terbuka
Masyarakat terbuka merupakan masyarakat yang berdasar utama atas kebebasan berpolitik dan Hak Asasi Manusia (HAM). Jadi masyarakat yang terbuka merupakan masyarakat yang bebas merdeka, bebas dalam memberikan pikiran atau pendapatnya dan bebas untuk berpartisipasi dalam kepentingan umum atau masyarakat dan negara.


n.      Masyarakat tertutup
Masyarakat tertutup adalah sekelompok individu yang masih kuat ikatan komunalitas dan kolektifitas, baik yang bertumpu pada ras, suku maupun agama. Sehingga menutup untuk menerima pengaruh budaya dari luar.



D.          KEBUDAYAAN

v  PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA

1.       Zaman Batu sampai Zaman Logam
Upaya menelusuri sejarah peradaban bangsa Indonesia, muali dari zaman batu sampai zaman logam, memerlukan waktu pembahasan yang sangat panjang. Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoris, ternyata bahwa zaman batu itupun terbagi dalam :
·         Zaman batu tua (Palaeolithikum)
·         Zaman batu muda (Neolithikum)

1.       Zaman batu tua (palaeolithikum)
                   Zaman batu tua adalah suatu periode ketika peralatan manusia secara dominan terbut dari batu walaupun ada pula alat-alat penunjang hidup manusia yang terbuat dari kayu ataupun bambu. Namun alat-alat yang terbuat dari kayu atau tulang tersebut tidak meninggalkan bekas sama sekali. Hal ini disebabkan karena bahan-bahan tersebut tidak tahan lama. Dalam zaman ini alat-alat yang dihasilkan masih sangat kasar (sederhana) karena hanya sekadar memenuhi kebutuhan hidup saja. Zaman batu tua diperkirakan berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu, yaitu selama masa pleistosen (diluvium). Pada zaman paleolithikum ini, alat-alat yang mereka hasilkan masih sangat kasar.

                   Paleolitikum atau zaman batu tua disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Manusia pendukung zaman ini adalah Pithecantropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus Paleojavanicus dan Homo Soloensis. Fosil-fosil ini ditemukan di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo. Mereka memiliki kebudayaan Pacitan dan Ngandong. Kebudayaan Pacitan pada tahun 1935, Von Koenigswald menemukan alat-alat batu dan kapak genggam di daerah Pacitan. Cara kerjanya digenggam dengan tangan. Kapak ini dikerjaan dengan cara masih sangat kasar. Para ahli menyebut alat pada zaman Paleolithikum dengan nama chopper. Alat ini ditemukan di Lapisan Trinil. Selain di Pacitan, alat-alat dari zaman Paleplithikum ini temukan di daerah Progo dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera Selatan).


v  Ciri-ciri zaman tua (Palaeolithikum)

1.       Jenis manusia
           Berdasarkan penemuan fosil manusia purba, jenis manusia purba hidup pada zaman Paleolitikum adalah Pithecanthropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus paleojavanicus, dan Homo Soliensis. Fosil ini ditemukan di aliran sungai Bengawan Solo.

2.       Kebudayaan
           Berdasarkan daerah penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum tersebut dapat dikelompokan menjadi kebudayaan pacitan dan kebudayaan ngandong.

a.   Kebudayaan pacitan
Pada tahun 1935, von Koenigswald menemukan alat batu dan kapak genggam di daerah Pacitan. Kapak genggam itu berbentuk kapak tetapi tidak bertangkai. Kapak ini masih dikerjakan dengan sangat kasar dan belum dihaluskan. Para ahli menyebutkan bahwa kapak itu adalah kapak penetak. Selain di Pacitan alat-alat banyak ditemukan di Progo dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera Utara)
b.   Kebudayaan ngandong
Para ahli berhasil menemukan alat-alat dari tulang, flakes, alat penusuk dari tanduk rusa dan ujung tombak bergigi di daerah Ngandong dan Sidoarjo. Selain itu di dekat Sangiran ditemukan alat sangat kecil dari betuan yang amat indah. Alat ini dinamakan Serbih Pilah, dan banyak ditemukan di Cabbenge (Sulawesi Selatan) yang terbuat dari batu-batu indah seperti kalsedon. Kebudayaan Ngandong juga didukung oleh penemuan lukisan pada dinding goa seperti lukisan tapak tangan berwarna merah dan babi hutan ditemukan di Goa Leang Pattae (Sulawesi Selatan)



2.       Zaman batu muda (neolithikum)
                  Zaman batu muda dikatakan bahwa neolithikum itu adalah suatu revolusi yang sangat besar dalam peradaban manusia. Perubahan besar ini ditandai dengan berubahnya peradaban penghidupan food-gathering menjadi foodproducing. Pada saat orang sudah mengenal bercocok tanam dan berternak. Pertanian yang mereka selenggarakan mula-mula bersifat primitif dan hanya dilakukan di tanah-tanah kering saja. Pohon-pohon dari beberapa bagian hutan di kelupak kulitnya dan kemudian dibakar. Tanah-tanah yang baru dibuka untuk pertanian semacam itu untuk beberapa kali berturut-turut ditanami dan sesudah itu ditinggalkan.

                  Orang-orang Indonesia zaman neolithikum membentuk masyarakat-masyarakat dengan pondok-pondok mereka berbentuk persegi siku-siku dan didirikan atas tiang-tiang kayu, dinding-dindingnya diberi hiasan dekoratif yang indah-indah, Walaupun alat-alat mereka masih dibuat daripada batu, tetapi alat-alat itu dibuat dengan halus, bahkan juga sudah dipoles pada kedua belah mukanya.

·         Cara hidup
                   Cara hidup zaman neolithikum membawa perubahan-perubahan besar, karena pada zaman itu manusia mulai hidup berkelompok kemudian menetap dan tinggal bersama dalam kampung. Berarti pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerja sama. Pembagian kerja memungkinkan perkembangan berbagai macam dan cara penghidupan di dalam ikatan kerjasama itu. Dapat dikatakan pada zaman neolithikum itu terdapat dasar-dasar pertama untuk penghidupan manusia sebagai manusia, sebagaimana kita dapatkan sekarang.


v  Kebudayaan dan Agama di Indonesia
1.       Kebudayaan Hindu dan Budha

Agama Hindu dan Budha berasal dari Jazirah India yang sekarang meliputi wilayah negara India, Pakistan, dan Bangladesh. Kedua agama ini muncul pada dua waktu yang berbeda (Hindu: ±1500 SM, Budha: ±500 SM), namun berkembang di Indonesia pada waktu yang hampir bersamaan. Munculnya agama Hindu dan Budha di Indonesia berawal dari hubungan dagang antara pusat Hindu Budha di Asia seperti China dan India dengan Nusantara. Hubungan dagang antara masyarakat Nusantara dengan para pedagang dari wilayah Hindu Budha inilah yang menyebabkan adanya asimilasi budaya, sehingga agama Hindu dan Budha lambat laun mulai berkembang di Nusantara.

Kepulauan Nusantara yang diapit oleh dua benua (Asia dan Australia) serta oleh dua samudra (Hindia dan Pasifik), mempunyai letak yang sangat strategis dalam jalur perdagangan dunia kala itu. Hal ini membuat para pedagang asing dari negeri-negeri lain seperti Cina, India, Persia, dan Arab sering singgah di kepulauan Nusantara. Para pedagang asing ini tidak hanya berkepentingan untuk berdagang di Nusantara. Mereka juga menjalin interaksi secara sosial budaya dengan masyarakat lokal, sehingga masuklah pengaruh-pengaruh kebudayaan mereka ke Nusantara, termasuk pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha. Sebenarnya ada beberapa teori yang diajukan oleh para ahli mengenai siapa sebenarnya yang membawa agama Hindu dan Budha di Indonesia, berikut adalah beberapa teori/hipotesa mengenai masuknya agama hindu dan budha di indonesia.


2.       Kebudayaan islam

         Islam masuk ke Nusantara dibawa para pedagang dari Gujarat, India, di abad ke 14 Masehi. Teori masuknya Islam ke Nusantara dari Gujarat ini disebut juga sebagai Teori Gujarat. Demikian menurut buku-buku sejarah yang sampai sekarang masih menjadi buku pegangan bagi para pelajar kita, dari tingkat sekolah dasar hingga lanjutan atas, bahkan di beberapa perguruan tinggi.

            Namun, tahukah Anda bahwa Teori Gujarat ini berasal dari seorang orientalis asal Belanda yang seluruh hidupnya didedikasikan untuk menghancurkan Islam? Orientalis ini bernama Snouck Hurgronje, yang demi mencapai tujuannya, ia mempelajari bahasa Arab dengan sangat giat, mengaku sebagai seorang Muslim, dan bahkan mengawini seorang Muslimah, anak seorang tokoh di zamannya.

             Adanya jalur perdagangan utama dari Nusantara—terutama Sumatera dan Jawa—dengan Cina juga diakui oleh sejarahwan G. R. Tibbetts. Bahkan Tibbetts-lah orang yang dengan tekun meneliti hubungan perniagaan yang terjadi antara para pedagang dari Jazirah Arab dengan para pedagang dari wilayah Asia Tenggara pada zaman pra Islam. Tibbetts menemukan bukti-bukti adanya kontak dagang antara negeri Arab dengan Nusantara saat itu.

           “Keadaan ini terjadi karena kepulauan Nusantara telah menjadi tempat persinggahan kapal-kapal pedagang Arab yang berlayar ke negeri Cina sejak abad kelima Masehi, ” tulis Tibbets. Jadi peta perdagangan saat itu terutama di selatan adalah Arab-Nusantara-China.

         Sebuah dokumen kuno asal Tiongkok juga menyebutkan bahwa menjelang seperempat tahun 700 M atau sekitar tahun 625 M—hanya berbeda 15 tahun setelah Rasulullah menerima wahyu pertama atau sembilan setengah tahun setelah Rasulullah berdakwah terang-terangan kepada bangsa Arab—di sebuah pesisir pantai Sumatera sudah ditemukan sebuah perkampungan Arab Muslim yang masih berada dalam kekuasaan wilayah Kerajaan Budha Sriwijaya.

         Di perkampungan-perkampungan ini, orang-orang Arab bermukim dan telah melakukan asimilasi dengan penduduk pribumi dengan jalan menikahi perempuan-perempuan lokal secara damai. Mereka sudah beranak–pinak di sana. Dari perkampungan-perkampungan ini mulai didirikan tempat-tempat pengajian al-Qur’an dan pengajaran tentang Islam sebagai cikal bakal madrasah dan pesantren, umumnya juga merupakan tempat beribadah (masjid).

           Sebuah peta kuno yang dibuat oleh Claudius Ptolomeus, salah seorang Gubernur Kerajaan Yunani yang berpusat di Aleksandria Mesir, pada abad ke-2 Masehi, juga telah menyebutkan bahwa di pesisir barat Sumatera terdapat sebuah bandar niaga bernama Barousai (Barus) yang dikenal menghasilkan wewangian dari kapur barus.

           Berdasakan buku Nuchbatuddar karya Addimasqi, Barus juga dikenal sebagai daerah awal masuknya agama Islam di Nusantara sekitar abad ke-7 Masehi. Sebuah makam kuno di kompleks pemakaman Mahligai, Barus, di batu nisannya tertulis Syekh Rukunuddin wafat tahun 672 Masehi. Ini memperkuat dugaan bahwa komunitas Muslim di Barus sudah ada pada era itu.

         Di Barus dan sekitarnya, banyak pedagang Islam yang terdiri dari orang Arab, Aceh, dan sebagainya hidup dengan berkecukupan. Mereka memiliki kedudukan baik dan pengaruh cukup besar di dalam masyarakat maupun pemerintah (Kerajaan Budha Sriwijaya). Bahkan kemudian ada juga yang ikut berkuasa di sejumlah bandar. Mereka banyak yang bersahabat, juga berkeluarga dengan raja, adipati, atau pembesar-pembesar Sriwijaya lainnya. Mereka sering pula menjadi penasehat raja, adipati, atau penguasa setempat. Makin lama makin banyak pula penduduk setempat yang memeluk Islam. Bahkan ada pula raja, adipati, atau penguasa setempat yang akhirnya masuk Islam dengan jalan damai

v  Kebudayaan barat
        Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan Barat masuk ke negara Indonesia ketika terjadi penjajahan, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialisme Belanda, Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. Dipusat kekuasaan pemerintahan Belanda, dikota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, dikota-kota pusat pemerintahan terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan Sosial pertama, terdiri dari kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemampuan dan kemahiran berbahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.
       Akhirnya masih harus disebut pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam kebudayaan Indonesia, ialah agama katolik dan agama kristen protestan. Agama-agama biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiran agama (missie untuk agama katolik dan zending untuk agama protestan) yang semuanya bersifat swasta. Penyiaran dilakukan terutama di daerah-daerah dengan penduduk yang belum pernah mengalami pengaruh agama hindu, budha, dan islam. daerah-daerah itu misalnya Irian Jaya, Maluku Tengah dan Selatan, Sulawesi Utara dan Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan pedalaman kalimantan.
21
v  Kebudayaan dan kepribadian

        Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dalam. perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya.

       Berdasarkan Pengertian diatas maka perilaku individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan akan berbeda-beda. Semua perilaku tersebut bersifat khas artinya hanya dimiliki oleh individu itu meskipun orang lain memiliki perilaku yang sama mungkin pemaknaannya berbeda , misalnya ada yang makan karena belum sarapan , ada yang makan karena ikut teman atauada yang makan karena mengisi waktu saja .

          Kepribadian adalah ciri , karakteristik , gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita sendiri . Bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan yang kita terima dilingkungan jadi yang disebut kepribadian itu adalah campuran dari yang bersifat psikologis , kejiwaan dan juga fisik.

E.            Hubungan penduduk, masyarakat,    dan kebudayaan

        Ada tiga sisi faktor-faktor yang mempengaruhi dalam kehidupan kita yaitu kepribadian, masyarakat dan kebudayaannya. Kepribadian menunjukkan perilaku indevidu yang ditentukan oleh faktor sifat lahir dari indevi du dan mileu atau lingkungan peribadi seseorang. Pengertian masyarakat menunjukkan pada sejumlah orang yang tergabung menjadi satu kesatuan, menjadikan mereka senasib dan setujuan , sedangkan kebudayaan menunjukkan pola -pola peri kelakuan yang khas dari masyarakat tersebut.

            Kehidupan manusia pasti bersifat komunal, tanpa orang lain tidak mungkin ada pergaulan disana, apalagi dengan kehidupan dewasa ini hampir tiap sudut daerah mempunyai masyarakat yang majemuk, karenanya secara filosofis maka masing-masing indevidu atau masyarakat membatasi diri menjaga keseimbangan kerukunan hidup berdampingan dengan orang lain. Apa yang ada didalam fikiran kita belum tentu sama dengan ide orang lain, masing-masing indevidu dan masing-masing orang  memiliki privasi. Untuk menjaga ketertiban secara nyata pada sisi kerukunan hidup maka terbentuk adat istiadat atau kebiasaan yang berlaku dengan pola kehidupan berbudi pekerti. Dan lebih jauh lagi untuk menjamin ketertiban didalam masyarkat yang majemuk terbentuk hukum yang mengatur pergaulan hidup masyarakat, sesuai dengan adat dan budaya setempat. Dan untuk menjamin tegaknya hukum maka terbentuk juga sangsi hukum bagi pelanggarannya dan didukung oleh prasarana dan lembaga hukumnya.

     Semakin majemuk masyarakat maka tehnologi dan budaya semakin meningkat, pengembangan hukum melalui peningkatan ilmu hukum sangat diperlukan disini. Banyaknya kasus-kasus yang terjadi pada kelompok-kelompok masyarakat tertentu yang memaksakan ide atau gagasannya kepada orang atau kelompok masyarakat lainnya.  Hal ini tentu beralasan karena hal ini masuknya ranah politik kalangan masyarakat itu untuk memperoleh kekuasaan. Kita tahu bahwa kekuasaan itu adalah posisi yang utama yaitu menjadi pemimpin, seseorang manakala menduduki posisi ini maka kehidupan harkat dan martabat nya didepan warganya akan lebih mulia dan hidupnya lebih senang karena ia memiliki kekuasaan, dengan kekuasaannya dia dapat memperoleh dan berbuat apa yang dia kehendaki. Inilah yang perlu menjadi pemikiran bagi para calon-calon pemimpin, karena dalam suatu kehidupan ada sesuatu moral yang membatasi kita untuk menetapkan bahwa posisi kepemimpinan itu tidak lebih daripada amanah. Janganlah kita menyimpang dari amanah itu, tetaplah kita memimpin dengan  peribadi yang sesuai seperti kita sebelum menjadi seorang yang diberi amanah, dan jangan lupa bahwa kita hidup didalama masyarakat dimana kita dilahirkan, sesuaikanlah dengan budaya awal dan bilamana ada budaya yang memang baik untuk diadaptasi buat negeri kita tidak salahnya bila kita kembangkan sesuai dengan keperibadian yang ada.

           Pada ahirnya marilah kita  melakukan amal-amal yang lebih bermanfaat untuk kemaslahatan masyarakat. Kita sekarang sedang membenahi diri bahwa negeri kita sedang sakit korupsi merajalela, orang kaya menindas orang miskin, hidup saling berebut bahkan tulangpun diperebutkan, ini yang perlu kita reduksi bukan menambah permasalahan. Hidup berdampingan saling asah saling asuh dan asih, merupakan filosofi kemasyarakatan bila hal ini kta pegang teguh tak kan ada saling sikut dan saling curiga satu sama lain.


F. Sumber data

·         http://ariwahyudi.web.id
·         http://www.wattpad.com
·         http://www.wattpad.com
·         http://thefimsite.blogspot.com
·         http://www.datastatistik-indonesia.com
·         http://widiapriyadi.blogspot.com
·         http://file.upi.edu
·         http://inanandajournal.blogspot.com
·         http://id.scribd.com
·         http://www.gcftaskforce.org
·         http://id.shvoong.com
·         http://pebarch.blogspot.com
·         http://wawan-junaidi.blogspot.com
·         http://pendidikan4sejarah.blogspot.com
·         http://iwak-pithik.blogspot.com
·         http://forum.detik.com
·         http://zhuldyn.wordpress.com
·         http://vandredi-blog.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Total pengunjung

free counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Ade Andriyana

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger